Kelompok
1
Review
Jurnal Penenlitian Deskripsi Eksploratif
Imaludin
Agus 15709251038
Venti
Indiani 15709251057
Tri
Kurniah L 15709251065
Judul : An Onto-Semiotic Analysis of
Combinatorial Problems and The Solving Processes by University Students
Penulis : Juan D. Godino, Carmen Batanero,
dan Rafael Roa
Intisari
Menurut Ernest (1988) matematika
adalah suatu kegiatan atau aktivitas. Dalam aktivitas tersebut timbul gejala
atau respon baik berupa visual maupun verbal. Pada penelitian ini hal tersebut
dianalisis dengan metode ontologis semiotik untuk melihat kemampuan berpikir
matematis pada mahasiswa. Semiotik berasal dari kata sign yang berarti tanda. Secara umum metode semiotik dapat
diartikan sebagai suatu metode dengan melihat tanda yang muncul baik secara
visual maupun verbal.
Entitas utama dari ontologis semiotik
terdiri dari enam entitas, yaitu: bahasa, situasi/masalah, tindakan, konsep,
properti, dan argumen.
Bahasa
Penyajian yang digunakan untuk
mewakili masalah kombinatorial ini yaitu notasi simbolik dan susunan tabel (tabulasi arrangement), contoh notasi simbolik : kombinasi antara 3
huruf identik yang dimasukan secara berturut-turut kedalam 4 amplop, notasi
simboliknya yaitu : C(n,m), C(4,3). Kemudian contoh susunan tabel nya seperti
combinasi segitiga pascal, diagram venn, dan pohon.
Situasi/Masalah
Masalah
kombinatori merupakan masalah pada matematika yang menyebabkan munculnya aktivitas kombinatorial.
Soal 1 :
Kombinasi tiga
angka yang diambil berturut-turut dalam kotak yang berisi 4 kelereng.
Soal 2:
Kita memiliki 3
huruf yang identik yang akan dimasukan
kedalam 4 amplop yang berbeda warna. Solusi untuk masalah ini adalah C4,3,
tetapi ada banyak kemungkinan yang berbeda dalam model ini, tergantung pada
fitur berikut:
Soal 3 :
Seorang anak
laki-laki memiliki empat mobil yang berbeda warna (hitam, oranye, putih dan
hijau) dan dia memutuskan untuk memberikan mobil tersebut kepada teman-temannya
Fernando, Luis dan Teresa. Berapa banyak cara yang berbeda ia dapat
mendistribusikan mobil tersebut?
Soal 4: seorang anak memeliki 12
kartu permainan : 9 kartu diberi nomor dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan
9. Kemudian tiga kartu yang tersisa diberi nama: jack, ratu dan raja. Berapa
banyak cara yang berbeda dalam mengatur empat kartu berturut-turut, dengan
kondisi bahwa tiga kartu yang diberi nama selalu dipilih?
Tindakan
Ketika dihadapkan
dengan masalah matematika diperlukan tindakan yang beragam dalam proses
penyelesaiannya. Sehingga diharapkan siswa dapat melakukan tindakan berikut
untuk memecahkan masalah :
a. Menerjemahkan
pernyataan masalah
b.
Mengidentifikasi kondisi sampel
c. Menyadari
kondisi dimana dimungkinkan untuk menerapkan konsep
d. Mengingat dan
beroperasi dengan rumus
e. Melaksanakan operasi aritmatika
Konsep
Selain memahami cara memecahkan masalah dengan notasi yang
mereka gunakan, diharapkan siswa juga dapat memahami konsep-konsep mengenai
kombinasi, kelompok, parameter, seleksi, permutasi dan lain sebagainya.
Properti
Konsep ditentukan oleh atribut (sifat)
yang mewakili kondisi, dan karakteristik dalam suatu situasi serta hubungan
antar objek contohnya suatu kombinasi diperoleh dari pembagian antara susunan
yang mungkin dan permutasi.
Argumen
Semua tindakan yang dilakukan melalui
argumen atau penalaran, digunakan untuk memeriksa solusi masalah dan
menjelaskan solusi ini kepada orang lain.
Aspek pengetahuan matematika dapat dilihat
berdasarkan dua aspek yang berpasangan: personal-institusional,
ostensive-non ostensive, example-type, elemental-systemic, expression-content.
personal-institusional
Dari segi institusional, sebelum
melakukan evaluasi terhadap hasil tes pengetahuan siswa terlebih dahulu
mengalisis buku teks dan kurikulum. Dari hasil analisis tersebut diperoleh
bahwa interpretasi yang diberikan kurang jelas sehingga menyulitkan siswa untuk
menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Sedangkan dari segi individu, dimana
pedro sebagai subjeknya ditemukan bahwa pedro mengalami kesulitan dalam
menerapkan defenisi dan rumus kombinasi dalam pemecahan masalah, hal ini
didasarkan pada hasil wawancara peneliti terhadap pedro. Selain itu, persoalan
lain diperoleh bahwa pedro mengalami kesulitan dalam memahami dan
mengidentifikasi masalah, sehingga mengalami kesalahan dalam penentuan solusi
berdasarkan kerangkan yang dibuat oleh institusional
ostensive-non ostensive
Ostensive merupakan suatu cara
menggambarkan suau konsep, sifat, masalah, pendapat(argument) serta tindakan
yang diberikan melalui bahasa. Selain itu, juga merupakan salah satu cara untuk
mengepresikan benda non ostetensif. Sebagai contoh: pada kasus pedro, dimana
pedro mengasumsikan bahwa mobil yang diberikan kepada ketiga anak tersebut
memiliki warna yang berbeda sehingga memungkinkan keempat mobil tersebut
diperoleh oleh satu induvidu (Fernando). Kesimpulannya adalah harus memberikan
penjelasan yang jelas terhadap objek yang digambarkan.
example-type
Gagasan yang dituliskan
pada aspek ini tentang kesulitan membedakan antara jenis dan contoh dalam
proses pemecahan masalah matematika. Salah satu contoh kasusnya adalah adolf
yang mampu menyelesaikan masalah kombinasi tertentu dengan menggunakan
pendekatan konkrit (tanpa rumus yang telah ditentukan) serta dapat
digeneralisasikan dalam situasi lain.
elemental-systemic
Pada proses pembelajaran matematika
(kombinatori) harus memperhatikan sistematik materi atau hubungan antara sub
materi. Sebagai contoh hubungan antara kombinasi dengan nomor kombinasi,
segitiga pascal serta hubungan kombinasi dengan binomial.
expression-content
Kegiatan
matematika pada dasarnya relasional, dimana ada korespondensi antara antesenden
(ekspresi, signifikasi) dan kosekuen (isi dan makna) yang didasarkan pada
kriteria tertentu.
Berdasarkan hasil analisis pemecahan
masalah yang dilakukan oleh mahasiswa pada materi kombinatorial dapat
didapatkan beberapa hal. Hasil analisis pada penyelesaian permasalahan yang
dilakukan oleh Adolf (subjek 1) diidentifikasi bahwa Adolf mampu
mengidentifikasi semua data pada soal dengan benar. Dalam proses menyelesaikan masalah
Adolf mengerjakan soal secara bertahap melalui step-step. Solusi yang
dihasilkan oleh Adolf mempunyai tingkat kompleksitas yang relatif tinggi. Selain
itu Adolf juga mempunyai argumen untuk memvalidasi solusi yang diperolehnya.
Sementara itu Hasil analisis pada penyelesaian permasalahan yang dilakukan oleh
Luisa (subjek 2) diidentifikasi bahwa dia pernah mendapat materi kombinasi
sebelumnya dan dia masih ingat beberapa rumus namun kesulitan dalam memecahkan
masalah. Luisa dapat menafsirkan data dengan baik dan menuliskan notasi symbol
yang sesuai. Misalkan: notasi B : untuk Mobil Hitam. Luisa juga dapat
menafsirkan beberapa pernyataan dan dia memahami objek yang didistribusi
memiliki sifat yang berbeda dan dikelompokkan sesuai dengan sifatnya. Selain
itu Luisa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus yang dia
ketahui, tetapi terkadang ia kesulitan dalam menafsirkan masalah. Sementara itu
hasil analisis pada penyelesaian permasalahan yang dilakukan oleh Juan (subjek
3) diidentifikasi bahwa ia sulit mengingat defenisi tentang materi kombinatorik
serta mengalami kesulitan dalam penggunaan konsep atau operasi kombinatorik. Juan
menafsirkan permasalahan (simbolisasi permasalahan) dengan benar. Dia juga
mampu mengidentifikasi dengan benar fakta-fakta dalam masalah tersebut serta
menerapkan dan mengidentifikasi operasi (konsep) secara langsung dalam proses
pemecahan masalah berkaitan dengan materi kombinasi. Selain itu Juan
menggunakan defenisi yang dibuatnya untuk langsung mengidentifikasi operasi
(konsep) dalam proses pemecahan masalah.
Kelebihan
Kelebihan yang dapat dikemukakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat
menjelaskan lebih detail mengenai subjek penelitian
2. Data
dapat menyebabkan saran hipotesis untuk studi masa depan
3. Hasil
Penelitian dapat menjadi referensi, pedoman atau acuan bagi pendidik dalam
proses evaluasi pembelajaran khususnya materi kombinatorik
Kelemahan
Kelemahan yang dapat dikemukakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Desain
penelitian fleksibel sehingga hasil penelitian tidak bisa diprediksi.
2. Hasil
penelitian hanya berlaku untuk subjek yang diteliti saja.
3. Tidak
semua hasil pekerjaan siswa dianalisis secara detail.
Manfaat
Manfaat umum
Penelitian
ini dapat digunakan sebagai kerangka teori dalam penyusunan tesis maupun jurnal
untuk dipublikasikan.
Manfaat khusus
Bagi
guru
Memberikan
penjelasan lebih lanjut pada kesulitan dan keterbatasan dalam pembelajaran
matematika berdasarkan sifat dan kompleksitas objek matematika.
Bagi
peneliti
Sebagai
bahan atau acuan yang relevan bagi penelitian selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar