Hari/Tanggal : Selasa,
17 November 2015
Mata Kuliah : Metode
Penelitian Pendidikan
Dosen : Dr. Heri Retnawati, M.Pd
TEKNIK SAMPLING
Penarikan
suatu sampel menjadi sangat penting dalam proses penelitian. Hal ini disebabkan
sampe yang telah dipilih menjadi representasi dari populasi yang diasumsikan
dapat ditarik sebuah kesimpulan yang juga berlaku secara umum dalam populasi
yang hendak diteliti. Selain itu, penarikan sampel ini bertujuan untuk
meminimalisir biaya, serta segala kemungkinan yang dapat memberatkan peneliti
dalam melakukan peletiannya. Untuk memahami lebih jauh tentang teknik sampling berikut ini kami sajikan materi yang berhubungan dengan teknik Sampling.
Secara Umum dapat dilihat pada bagan berikut:
A. Populasi Penelitian
Secara
umum populasi diartikan sebagai kumpulan dari seluruh anggota atau elemen yang
membentuk kelompok dengan karateristika yang jelas, baik berupa orang, objek,
kejadian atau elemen yang lain (wagiran, 2012). Menurut Ary, dkk (dalam Wagiran,
2012) “Population is all members of well defined class of people, events, or
objek”. Maksudnya bahwa populasi merupakan semua anggota kelompok baik
manusia, kejadian atau objek.
Sebuah
populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang
telah ditetapkan. Kualitas atau ciri-ciri tersebut dinamakan variabel (Nazir,
1985). Selanjutnya menurut Sugiyono (2011)
dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
sebuah kesimpulan. Jadi populasi
merupakan semua anggota baik berupa manusia, peristiwa atau objek yang menjadi
target penelitian yang kemudian diperoleh suatu kesimpulan mengenai penelitian
yang dilakukan.
B.
Sampel
Penelitian
Menurut
Nazir (1985), sampel merupakan bagian dari populasi. Kemudian Wagiran (2012)
mengemukakan bahwa sampel (cuplikan) merupakan kelompok kecil yang diambil dari
populasi untuk kenudian diamati atau diteliti. Sampel diperlukan untuk
mengantisipasi kesulitan yang ada dalam penelitian jika pada populasi yang akan
diamati terlalu banyak. Oleh karena itu sampel merupakan representasi dari
populasi dimana penlitian hendak dilakukan.
Pengertian
sampel yang representatif mengacu pada hal-hal berikut:
1.
Jumlah atau besarnya mencukupi kebutuhan
2.
Teknik pengambilannya memperhatikan
karateristik populasi yang akan menjadi wilayah generalisasi.
3.
Sesuai dengan sifat penelitiannya (expo facto, eksperimen, R & B, dll)
4.
Tingkat ketelitian, efisiensi dan
reliabilitas.
5.
Signifikansi praktis dan signifikansi
statik.
C.
Jenis-jenis
Teknik Sampling
Secara
umum teknik penarikan sampel dibagi atas dua yang probability Sampling dan Non-Probability Sampling. Probability sampling
adalah suatu sampel yang ditarik sedemikian rupa dimana suatu element individu
dari populasi tidak didasarkan pada pertimbangan pribadi tetapi tergantung pada
aplikasi kemungkinan (Nazir, 1985). Sedangkan Non Probability Sampling merupakan teknik pemberian peluang tidak
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Wagiran, 2012).
Berikut
ini adalah beberapa teknik sampling probability yang dapat dilakukan antara
lain:
1.
Simple
Random Sampling
Simple Random Sampling adalah
suatu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Wagiran, 2012). Proses
pengambilan sampel dengan teknik ini dapat dilakukan dengan proses lotre atau
mengundi. Sejalan dengan Nazir (1985), tiap unit populasi diberikan nomor serta
diurutkan, kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara random, baik dengan
menggunakan random numbers maupun
dengan undian biasa.
2.
Systematic
Random Sampling
Systematic Random Sampling adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut (Wagiran, 2012). Proses pengambilanya didasarkan pada
kriteria awal yang telah ditentukan. Sebagai contoh: suatu data terdiri atas 1 –
10, maka sampe yang hendak diambil sebanyak 5 orang maka kriteria yang bisa
digunakan adalah himpunan bilangan ganjil atau genap. Sedangkan menurut Nazir
(1985), unit populasi diberi nomor urut kemudian ditentuka satu nomor sebagai
titik tolak menarik sampel. Nomor urut yang
hendak dipilih didasarkan pada struktur yang sistematik.
3.
Stratified
Random Sampling
Stratified Random Sampling adalah
teknik pengambilan sampe yang didasarka pada tingkatan atau strata. Menurut
Wagiran (2012), teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata. Secara umum tekhnik Stratified Random Sampling dibagi atas dua yaitu Proporsional Stratified Random Sampling dan Disroporsional
Stratified Random Sampling. Sedangkan menurut Nazir (1985) populasi dibagi
dalam kelompok yang homogen atau dalam strata. Anggota sampe dalam starat dan
jika tidak semua strata ditarik sampelnya maka disebut Mutliple Stage Sampling.
4.
Multiple
Stage Sampling
Nazir
(1985), multiple Stage Sampling merupakan
sampel yang ditarik dari populasi tetapi tidak semua anggota ditarik menjadi
anggota sample. Proses penarikan sampelnya diperoleh dalam populasi yang
homogen serta setiap populasi tersebut mempunyai peluang yang sama terpilih
penjadi sampel.
5.
Claster
Random Sampling
Teknik
ini digunakan untuk menentukan sampel
bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Sebagai contoh, banyak rumah
disuatu daerah, banyaknya penduduk disuatu negara, dsb (Wagiran, 2012). Dalam claster
populasi target pertama dibagi kedalam sub kelompok yang kemudian dipilih
sampel dengan prosedur probability.
Berikut
ini adalah beberapa teknik sampling Non Probability yang dapat dilakukan antara
lain:
1. Quota Sampling
Pada
teknik ini peneliti menentukan jumlah respoden sebagai sampel. Mereka menemui
dan mengambil data yang diperlukan, sampai data yang hendak diukur dapat
tercapai (Wagiran, 2012). Sebagai contoh, suatu penelitian yang bertujuan untuk
meneliti tentang profesionalisme pekeja dalam suatu perusaaan maka peneliti
mencari responden yang banya dan proses pemilihannya harus merepresentasi
subjek yang dibutuhkan dalam penelitian
2. Convenience Sampling
Dalam
teknik ini yang dijadikan sampel adalah orang atau objek yang mudah ditemui
atau yang berada tepat pada waktu yang tepat, mudah ditemui dan dijangkau
(Wagiran, 2012). Sebagai contoh, jika penelitian ingin meneliti suatu tempat
misalkan SMP X dan SMP Y yang relatif dekat atau dalam dua sekolah ini akses
untuk melakukan penelitian sangat mudah, walaupun terkadang tidak relevan
dengan tujuan penelitian yang diharapkan
3. Purposive Sampling
Purposive Sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
yang kita pilih ini mampu merepresentasikan tujuan penelitian yang hendak kita
capai (Sugyono, 2011). Sedangkan Wagiran
(2012), suatu sampel dipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti
berdasarkan tujuan dan maksud tertentu.
4. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit,
lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah data yang sedikit
tersebut belum mampu memberikan suatu keterangan yang jelas serta relevan
dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai (Sugiyono, 2011). Tujuan utama dari teknik ini adalah untuk
menafsirkan karateristik yang jarang terjadi dalam populasi (Wagiran, 2012).
Sumber:
[1]. Sugiyono.
2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan
kuantitatif, Kualitatif & R-D. Bandung: Alfabeta
[2]. Wagiran.
2014. Meodologi Penelitian Pendidikan.
Teori & Implementasi. Yogyakarta:
Depublish
[3].
Nazir,
Moh. 1985. Metode Penelitian. Jakarta
Timur: Ghalian Indonesia
Di atas dikatakan sampel harus memenuhi jumlah yang dibutuhkan, berapakah jumlah yang dibutuhkan?
BalasHapusUntuk teknik sampling probabiliy jumlah sampenya tergantung pada jumlah populasi dan batas kesalahan, kemudian untuk penentuan jumlah sample menurut slovin menggunakan rumus: n= N/(N e Kuadrat). Sedangkan untuk Teknik sampling non probability jumlah sampelnya belum jelas, sebab peneliti akan menghentikan proses pengambilan sampel jika data yang diperoleh telah jenuh. terimakasih
BalasHapus