Sabtu, 17 Oktober 2015

“Refleksi Ke Empat” Reviisi


FILSAFAT PEDULI RUANG DAN WAKTU


Selasa tanggal 29 september 2015, pukul 11.10 samapi 12.50, diruangan 305b lantai tiga gedung pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta berlangsung perkuliahan Filsafat Ilmu pertemuan keempat dengan dosen pengampu bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A. Pada pertemuan ini adalah tes awal kemampuan berfilsafat.
Sebelum memulai tes awal, beliau menyampaikan kepada mahasiswa untuk tidak boleh abai  dalam melakukan komentar di blog beliau yaitu http://powermathematics.blogspot.co.id/ karena penilaian dalam perkuliahan ini  dapat dilakukan kapanpun, bahkan sekarang pun beliau dapat menilai kami sekalian. Beliau juga menyampaikan bahwa kriteria penilaian filsafat dapat dilihat dalam blog tersebut. Sekali lagi beliau menegaskan untuk tidak  lalai
Bentuk Tes  jawab singkat tentang filsafat yang diberikan oleh Pak Marsigit adalah sebagai berikut:
1.        Siapa Nama Anda ?
Jawaban Saya:
Imaludin Agus                                                                                             (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Belum Tentu imaludin agus, sebab mungkin tidak lama lagi imaludin agus menjadi Imaludin Agus, S.Pd., M.Pd.

2.        Siapa nama dosen anda?
Jawaban Saya:
Prof. Dr. Marsigit, M.A                                                                                (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Belum Tentu Prof. Dr. Marsigit, M.A, sebab kedepannya mungkin berubah menjadi kyai Marsigit.

3.        Siapa nama ayah anda?
4.        Siapa nama ibu anda?
Jawaban Saya 3-5:
Agur Rifai Nurdi, Wa Ode Sabaria,                                                             (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Belum Tentu, sebab dalam filsafat peduli ruang dan waktu. Anda saja kalau lulus S2 nama anda bertambah M.Pd tapi kalau tidak lulus yah tetap dengan S.Pd saja.
5.        Berapa umur anda?
Jawaban Saya:
23 Tahun                                                                                                     (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Kurang  atau Lebih 23 tahun atau lebih tepat kurang dari 24 tahun. Sebab filsafa itu kayak gitu peduli ruang dan waktu
6.        Berapa berat badan Anda?
7.        Berapa tinggi badan anda?
Jawaban Saya 6-7:
55 Kg dan 172 Cm                                                                                      (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Kurang Lebih 55 Kg dan 172 Cm
8.        Anda Lahir dari mana?
Jawaban Saya:
Dari rahim ibu                                                                                             (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Humm....Hummm......Itu adalah jawaban orang awam yang belum belajar filsafat dan kebiologi-biologian atau pengaruh aliran biologi.  Kalau orang filsafat jawabanya bisa dari pikiran, bisa dari iman, bisa dari hati, bisa dari keikhlasan. Anda lahir dari mana??. Orang lahir bisa juga lahir perkosaan atau dari paksaan. Ini untuk membedakan mana yang sudah baca filsafat dan mana yang belum.

9.        Kapan anda lahir ?
Jawaban Saya:
26 Januari 1992                                                                                           (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Diwaktu yang lampau, jika jawaban anda seperti itu anda tahu dari mana, apa anda tahu detik, menitnya?. Jika ada akta kelahiran atau sertifikat, itu formalitas. Itu sah menurut aturan tetapi tidak untuk filsafat. Tetapi jika masa lampau pasti itu tepat.

10.    Ini Apa “jari tangan”?
Jawaban Saya:
Objek Jari tangan pak marsigit                                                                     (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Kok bisa tahu bahwa ini adalah jari tangan saya? Dari mana anda mengklaim ini jari tangan? Lebih baik anda mengatakan seperti jari tangan atau tidak sama dengan jari.mari kita cek, mari kita selidiki. Apabila jawaban yang lain itu bukan jawaban filsafat.

11.    Ini berapa “1 jari tangan”?
Jawaban Saya:
Simbol satu                                                                                                  (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Kalau berapa itu adalah jawaban untuk operasi aritmetika penjumlahan.  3 + 4 = berapa. Jika berapa ini maka ini tidak punya makna. Maka jawabannya tidak tahu. Tidak ada operasinya kok tanya berapa?, tidak ada artinyalah. Kalau 4:2 = berapa baru ada artinya. Kalau ditanyakan pada anak kecil salah kapra nanti tetapi akan benar nantinya kalau kita menuju kesana.

12.    Ini apa “0 jari tangan”?
Jawaban Saya:
Simbol nol                                                                                                   (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Jawaban yang pasti benar ini bukan nol. Jelas bukan nol ini. Jadi jawabannya bukan nol

13.    Ini apa “simbol silang dengan jari”?
Jawaban Saya:
disilang                                                                                                        (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Jawabannya seperti disilang. Jika jawabannya disilang. Dari mana anda tahu bahwa ini silang? Anda saja belum pernah memegang  saya. Anda pegang pun belum tentu anda dapat menyebut semua ciri-ciri tentang jari itu.

14.    Apa ini “3 jari tangan”?
Jawaban Saya:
Simbol tiga                                                                                                  (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Yah jawabanya seperti tiga atau Bukan tiga, yang jelas bukan tiga.

15.    Berapa Ini “simbol 3” ?
Jawaban Saya:
tiga                                                                                                              (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Tidak Tahu, Ibu punya anak kecil kan, hati-hati jangan sampe dilemparkan kesana, berbahaya. Makanya ini kan berfilsafat, ini kan berdimensi “pikiran para dewa berbeda dengan pikiran para daksa”.  

16.    Berapa 7 + 4 ?
Jawaban Saya:
sebelas                                                                                                         (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Belum Tentu 11, bisa saja menurut anak kecil sama dengan yang lain.betulnya anda jangan terisolasi. Betulnya anda harus universal. Bisa saja suatu ketika dalam matematika 7 + 4 = 11. Sebagai contoh 7 ayam ditambah 4 ayam sama dengan sebelas ayam. Jadi jawaban yang pasti itu belum tentu 11.   
17.    Berapa 8 : 2  ?
Jawaban Saya:
empat                                                                                                          (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Belum tentu 4.  

18.    Kenapa kita haus?

19.    Kenapa kita lapar?
Jawaban Saya 18 – 19 :
Karena haus dan karena lapar                                                                     (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Haus dan lapar jawaban yang paling kasar merasakannya. Ditempat yang lain nanti karena potensi. Jika jawabannya naluri, Takdir atau kuasa tuhan itu sudah  ranah spiritual. Semuanya adalah kuasa tuhan.

20.    kita itu bicara apa?
21.    Kita itu mendengar apa?
22.    Kita itu memikirkan apa?
23.    Kita itu memegang apa?
24.    Kita itu menulis apa?
Jawaban Saya 20 - 24:
Yang saya bicarakan adalah Bahasa verba, yang saya dengar adalah bunyi, yang saya pikiran adalah yang ada, yang saya pegang adalah objek, dan yang saya tulis adalah tulisan.            (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Yang anda bicarakan, dengar, pikirkan, pegang, tulis  itu adalah  subjek, objek, predikat, isi, wadah , sifat  atau salah satu diantara itu.

25.    Kita itu melakukan apa?
26.    Kenapa anda mendengar?
Jawaban Saya 25-26:
Melakukan Aktifitas kehidupan dan mendengar untuk mengerti                 (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Yang anda lakukan dan yang didengar  adalah itu sebab akibat (kausalitas)

27.    Kenapa anda berpikir?
Jawaban Saya:
Untuk menemukan.                                                                                     (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Yang anda pikir adalah itu sebab akibat (kausalitas) boleh atau dapat diteruskan sintesis.

28.    Kenapa anda memandang?
Jawaban Saya:
Untuk memahami                                                                                        (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Kenapa anda memandang boleh sebab akibat (kausalitas) dan boleh karena potensi.

29.    Kenapa anda menulis?
Jawaban Saya:
Untuk membaca kembali                                                                             (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Boleh karena akibat dan boleh karena potensi.

30.    Kenapa anda bekerja?
Jawaban Saya:
Untuk mempertahankan hidup                                                                    (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Bekerja karena sintetik dan juga karena potensi.

31.    Kenapa anda disitu?
32.    Kenapa tidak disini?
33.    Kenapa kita diatas?
34.    Kenapa mereka dibawah?
35.    Kenapa keras?
36.    Kenapa dekat itu jauh?
37.    Kenapa besar itu kecil?
38.    Kenapa beda itu sukar?
Jawaban Saya 31-38:
Untuk kuliah filsafat                                                                                   (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Karena relatif, karena saya mengatakan disini. Orang sana mengatakan disana.kenapa dibawah karena relatif. Orang diatas mengatakan dibawah dan orang dibawah mengatakan diatas.kenapa dekat itu jauh adalah relatif. Kenapa yang besar itu kecil jawabannya ya karena relatif.

39.    Siapa yang anda cintai?
40.    Siapa ya ng anda sayangi?
41.    Siapa yang engkau benci?
42.    Siapa yang anda hormati?
43.    Siap yang engkau perintah?
44.    Siapa yang engkau hargai?
Jawaban Saya 39-44:
Hidup penuh dengan tesis dan anti tesis, kontradiksi dan yang kita cintai adalah Allah    (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
39- 44 jawabannya sama. Anda itu mencintai  apa objek, subjek, predikat, wadah, isi, sifat. Engkau bisa mencintai objekmu jadi milikmu, sifat-sifatmu. Akan tetapi engkau tidak bisa mencintai subjekmu, karena kamu itu subjekmu yang mewadahi dirimu. Tangan itu subjekmu yang mewadihi fisikmu. Anda membenci siapa sih?.

45.    Kenapa engkau tidur?
46.    Kenapa engkau bangun?
47.    Kenapa darahmu mengalir?
Jawaban Saya 45-48:
Tidur karena mengantuk, bangun untuk beraktifitas, sirkulasi                     (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Dari soal no 45-47 jawabanya karena potensi.

48.    Kenapa engkau kesini?
Jawaban Saya:
Ruang dan waktu disini                                                                               (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Jawabannya kenapa disini karena relatif. Selain itu juga karena pilihan. Pilihan itu banyak, disana, dimari, disitu, kesini. Filsafat itu mendasar makanya membaca, kalau tidak  membaca gak kena-kena nanti. Bahaya dalam filsafat karena tidak mau membaca.

49.    Kenapa engkau tidak kesana?
Jawaban Saya:
Ruang dan waktu disini                                                                               (Salah)

Jawaban Pak marsigit:
Kenapa kesana karena relatif.

Ini adalah segelintir pertanyaan  dan jawaban yang diberikan oleh bapak Prof. Dr. Marsigit, MA Dalam menguji kemampuan dasar berfilsafat mahasiswa S2 kelas A Pendidikan Matematika. Pertanyaan ini sangat mudah tapi perlu analisis serta jawabannya bersumber dari hasil membaca yang terus-menerus. Oleh karena itu beliau menegaskan bahwa untuk belajar filsafat maka membaca-membaca dan terus membaca. Dalam belajar filsafat itu peduli dengan  ruang dan waktu.

Untuk menguji kemampuan berfilsafat anda silahkan coba menjawab pertanyaan ini!!!!!
“Selamat Mencoba”

0 komentar:

Posting Komentar