FILSAFAT PEDULI RUANG DAN WAKTU
Selasa tanggal 29 september 2015,
pukul 11.10 samapi 12.50, diruangan 305b lantai tiga gedung pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta berlangsung perkuliahan Filsafat Ilmu pertemuan
keempat dengan dosen pengampu bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A. Pada pertemuan ini
adalah tes awal kemampuan berfilsafat.
Sebelum memulai tes awal, beliau
menyampaikan kepada mahasiswa untuk tidak boleh abai dalam melakukan komentar di blog beliau
yaitu http://powermathematics.blogspot.co.id/ karena
penilaian dalam perkuliahan ini dapat
dilakukan kapanpun, bahkan sekarang pun beliau dapat menilai kami sekalian.
Beliau juga menyampaikan bahwa kriteria penilaian filsafat dapat dilihat dalam blog
tersebut. Sekali lagi beliau menegaskan untuk tidak lalai
Bentuk Tes jawab singkat tentang filsafat yang diberikan
oleh Pak Marsigit adalah sebagai berikut:
1.
Siapa
Nama Anda ?
Jawaban
Saya:
Imaludin
Agus (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Belum
Tentu imaludin agus, sebab mungkin tidak lama lagi imaludin agus menjadi
Imaludin Agus, S.Pd., M.Pd.
2.
Siapa
nama dosen anda?
Jawaban
Saya:
Prof.
Dr. Marsigit, M.A (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Belum
Tentu Prof. Dr. Marsigit, M.A, sebab kedepannya mungkin berubah menjadi kyai
Marsigit.
3.
Siapa
nama ayah anda?
4.
Siapa
nama ibu anda?
Jawaban
Saya 3-5:
Agur
Rifai Nurdi, Wa Ode Sabaria, (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Belum
Tentu, sebab dalam filsafat peduli ruang dan waktu. Anda saja kalau lulus S2
nama anda bertambah M.Pd tapi kalau tidak lulus yah tetap dengan S.Pd saja.
5.
Berapa
umur anda?
Jawaban
Saya:
23
Tahun (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Kurang
atau Lebih 23 tahun atau lebih tepat
kurang dari 24 tahun. Sebab filsafa itu kayak gitu peduli ruang dan waktu
6.
Berapa
berat badan Anda?
7.
Berapa
tinggi badan anda?
Jawaban
Saya 6-7:
55
Kg dan 172 Cm (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Kurang
Lebih 55 Kg dan 172 Cm
8.
Anda
Lahir dari mana?
Jawaban
Saya:
Dari
rahim ibu (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Humm....Hummm......Itu
adalah jawaban orang awam yang belum belajar filsafat dan kebiologi-biologian
atau pengaruh aliran biologi. Kalau
orang filsafat jawabanya bisa dari pikiran, bisa dari iman, bisa dari hati,
bisa dari keikhlasan. Anda lahir dari mana??. Orang lahir bisa juga lahir
perkosaan atau dari paksaan. Ini untuk membedakan mana yang sudah baca filsafat
dan mana yang belum.
9.
Kapan
anda lahir ?
Jawaban
Saya:
26
Januari 1992 (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Diwaktu
yang lampau, jika jawaban anda seperti itu anda tahu dari mana, apa anda tahu
detik, menitnya?. Jika ada akta kelahiran atau sertifikat, itu formalitas. Itu
sah menurut aturan tetapi tidak untuk filsafat. Tetapi jika masa lampau pasti
itu tepat.
10.
Ini
Apa “jari tangan”?
Jawaban
Saya:
Objek
Jari tangan pak marsigit (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Kok
bisa tahu bahwa ini adalah jari tangan saya? Dari mana anda mengklaim ini jari
tangan? Lebih baik anda mengatakan seperti
jari tangan atau tidak sama dengan jari.mari kita cek, mari kita selidiki.
Apabila jawaban yang lain itu bukan jawaban filsafat.
11.
Ini
berapa “1 jari tangan”?
Jawaban
Saya:
Simbol
satu (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Kalau
berapa itu adalah jawaban untuk operasi aritmetika penjumlahan. 3 + 4 = berapa. Jika berapa ini maka ini
tidak punya makna. Maka jawabannya tidak
tahu. Tidak ada operasinya kok tanya berapa?, tidak ada artinyalah. Kalau
4:2 = berapa baru ada artinya. Kalau ditanyakan pada anak kecil salah kapra
nanti tetapi akan benar nantinya kalau kita menuju kesana.
12.
Ini
apa “0 jari tangan”?
Jawaban
Saya:
Simbol
nol (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Jawaban
yang pasti benar ini bukan nol. Jelas
bukan nol ini. Jadi jawabannya bukan
nol
13.
Ini
apa “simbol silang dengan jari”?
Jawaban
Saya:
disilang (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Jawabannya
seperti disilang. Jika jawabannya
disilang. Dari mana anda tahu bahwa ini silang? Anda saja belum pernah
memegang saya. Anda pegang pun belum
tentu anda dapat menyebut semua ciri-ciri tentang jari itu.
14.
Apa
ini “3 jari tangan”?
Jawaban
Saya:
Simbol
tiga (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Yah
jawabanya seperti tiga atau Bukan tiga, yang jelas bukan tiga.
15.
Berapa
Ini “simbol 3” ?
Jawaban
Saya:
tiga (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Tidak Tahu, Ibu punya anak kecil kan, hati-hati
jangan sampe dilemparkan kesana, berbahaya. Makanya ini kan berfilsafat, ini
kan berdimensi “pikiran para dewa berbeda
dengan pikiran para daksa”.
16.
Berapa
7 + 4 ?
Jawaban
Saya:
sebelas (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Belum Tentu 11, bisa saja menurut anak kecil
sama dengan yang lain.betulnya anda
jangan terisolasi. Betulnya anda harus universal. Bisa saja suatu ketika dalam
matematika 7 + 4 = 11. Sebagai contoh 7 ayam ditambah 4 ayam sama dengan
sebelas ayam. Jadi jawaban yang pasti itu belum
tentu 11.
17.
Berapa
8 : 2 ?
Jawaban
Saya:
empat (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Belum tentu 4.
18.
Kenapa
kita haus?
19.
Kenapa
kita lapar?
Jawaban
Saya 18 – 19 :
Karena
haus dan karena lapar (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Haus
dan lapar jawaban yang paling kasar merasakannya.
Ditempat yang lain nanti karena potensi.
Jika jawabannya naluri, Takdir atau kuasa tuhan itu sudah ranah spiritual. Semuanya adalah kuasa tuhan.
20.
kita
itu bicara apa?
21.
Kita
itu mendengar apa?
22.
Kita
itu memikirkan apa?
23.
Kita
itu memegang apa?
24.
Kita
itu menulis apa?
Jawaban
Saya 20 - 24:
Yang
saya bicarakan adalah Bahasa verba, yang saya dengar adalah bunyi, yang saya
pikiran adalah yang ada, yang saya pegang adalah objek, dan yang saya tulis
adalah tulisan. (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Yang
anda bicarakan, dengar, pikirkan, pegang, tulis itu adalah subjek,
objek, predikat, isi, wadah , sifat atau salah satu diantara itu.
25.
Kita
itu melakukan apa?
26.
Kenapa
anda mendengar?
Jawaban
Saya 25-26:
Melakukan
Aktifitas kehidupan dan mendengar untuk mengerti (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Yang
anda lakukan dan yang didengar adalah itu
sebab akibat (kausalitas)
27.
Kenapa
anda berpikir?
Jawaban
Saya:
Untuk
menemukan. (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Yang
anda pikir adalah itu sebab akibat
(kausalitas) boleh atau dapat diteruskan sintesis.
28.
Kenapa
anda memandang?
Jawaban
Saya:
Untuk
memahami (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Kenapa
anda memandang boleh sebab akibat
(kausalitas) dan boleh karena potensi.
29.
Kenapa
anda menulis?
Jawaban
Saya:
Untuk
membaca kembali (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Boleh
karena akibat dan boleh karena potensi.
30.
Kenapa
anda bekerja?
Jawaban
Saya:
Untuk
mempertahankan hidup (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Bekerja
karena sintetik dan juga karena potensi.
31.
Kenapa
anda disitu?
32.
Kenapa
tidak disini?
33.
Kenapa
kita diatas?
34.
Kenapa
mereka dibawah?
35.
Kenapa
keras?
36.
Kenapa
dekat itu jauh?
37.
Kenapa
besar itu kecil?
38.
Kenapa
beda itu sukar?
Jawaban
Saya 31-38:
Untuk
kuliah filsafat (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Karena
relatif, karena saya mengatakan
disini. Orang sana mengatakan disana.kenapa dibawah karena relatif. Orang diatas mengatakan dibawah dan orang dibawah
mengatakan diatas.kenapa dekat itu jauh adalah relatif. Kenapa yang besar itu kecil jawabannya ya karena relatif.
39.
Siapa
yang anda cintai?
40.
Siapa
ya ng anda sayangi?
41.
Siapa
yang engkau benci?
42.
Siapa
yang anda hormati?
43.
Siap
yang engkau perintah?
44.
Siapa
yang engkau hargai?
Jawaban
Saya 39-44:
Hidup
penuh dengan tesis dan anti tesis, kontradiksi dan yang kita cintai adalah
Allah (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
39-
44 jawabannya sama. Anda itu mencintai
apa objek, subjek, predikat,
wadah, isi, sifat. Engkau bisa mencintai objekmu jadi milikmu,
sifat-sifatmu. Akan tetapi engkau tidak bisa mencintai subjekmu, karena kamu
itu subjekmu yang mewadahi dirimu. Tangan itu subjekmu yang mewadihi fisikmu. Anda
membenci siapa sih?.
45.
Kenapa
engkau tidur?
46.
Kenapa
engkau bangun?
47.
Kenapa
darahmu mengalir?
Jawaban
Saya 45-48:
Tidur
karena mengantuk, bangun untuk beraktifitas, sirkulasi (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Dari
soal no 45-47 jawabanya karena potensi.
48.
Kenapa
engkau kesini?
Jawaban
Saya:
Ruang
dan waktu disini (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Jawabannya
kenapa disini karena relatif. Selain itu
juga karena pilihan. Pilihan itu
banyak, disana, dimari, disitu, kesini. Filsafat itu mendasar makanya membaca,
kalau tidak membaca gak kena-kena nanti.
Bahaya dalam filsafat karena tidak mau membaca.
49.
Kenapa
engkau tidak kesana?
Jawaban
Saya:
Ruang
dan waktu disini (Salah)
Jawaban
Pak marsigit:
Kenapa kesana
karena relatif.
Ini adalah segelintir pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh bapak Prof.
Dr. Marsigit, MA Dalam menguji kemampuan dasar berfilsafat mahasiswa S2 kelas A
Pendidikan Matematika. Pertanyaan ini sangat mudah tapi perlu analisis serta
jawabannya bersumber dari hasil membaca yang terus-menerus. Oleh karena itu
beliau menegaskan bahwa untuk belajar filsafat maka membaca-membaca dan terus
membaca. Dalam belajar filsafat itu peduli dengan ruang dan waktu.
Untuk menguji kemampuan
berfilsafat anda silahkan coba menjawab pertanyaan ini!!!!!
“Selamat Mencoba”
0 komentar:
Posting Komentar