Rabu, 09 September 2015

PROFESI

Profesi Kependidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
        Manusia sebagai insan beradab, yang idealnya kaya secara nurani dan materi. Akan tetapi, kaya nurani lebih penting ketimbang kaya materi. Tentu akan sangat buruk jika seseorang fakir materi dan kerdil nurani.  Inilah bagian dari tantangan kita sebagai manusia dalam manjalani proses kehidupan dan penghidupan dimuka bumi ini. Oleh karena perbedaan dominan antar manusia dengan hewan terletak pada kapasitas otak, sistematika variasi pemberdayaan motorik dan afeksinya maka sesungguhnya prioritas pembenahan sektor manusia adalah proses pemanusiaan.
        Dalam upaya proses pemanusiaan ini sangat bergantung dalam proses yang dilaksanakan dalam dunia formal ataupun non-formal. Dalam dunia formal seperti disekolah, proses pemanusiaan sangat bergantung pada kemampuan seorang guru untuk bisa mendidik seorang peserta didik menjadi lebih baik. Seorang guru yang baik ialah seorang guru yang selalu berusaha untuk memberikan hal-hal yang  berguna bagi peserta didik baik didalam maupun diluar sekolah.
        Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mendidik, mengajar dan melatih anak-anaknya yang kelak diharapkan menjadi manusia pembelajar. Pada saat tertentu, dimensi membimbing dan mendidik lebih dominan. Tugas-tugas ini dimuarakan pada pembentukan peserta pendidikan sebagai manusia sejati, manusia yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan emosional, spiritual dan intelektual. Pada saat lain dimensi mengajar dan melatih atau menyampaikan mata pelajaran lebih menonjol.
         Tugas-tugas melatih dan mengajar bermuara pada pembentukan diri peserta pedidikan menjadi orang yang cerdas, berpengetahuan dan terampil. Lebih khusus lagi, tujuan utama kegiatan melatih adalah mengembangkan keterampilannya. Pekerjaan ini biasanya dlakukan oleh guru-guru praktik atau guru yang mengajarkan materi yang menuntut keterampilan praktis,bekal hidup yang rill.
        Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat jelas bahwa peran guru dengan tugas-tugasnya sangat penting dalam sebuah proses belajar seorang peserta didik. Sehingga terwujudnya suatu komunitas pembelajaran yang interaktif dalam proses peningkatan mutu pendidikan. Terciptanya lingkungan belajar di dalam maupun diluar sekolah, sehingga terwujudnya suatu daerah atau kota pelajar bukan lagi hal yang tidak mungkin terjadi di Indonesia ini.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
1.         Bagaimana guru sebagai komunitas pembelajar ?
2.         Apa yang dimaksud dengan lima pilar ?
3.         Apa yang dimaksud dengan kota pelajar ?
4.         Apa yang dimaksud dengan lingkungan belajar?
5.         Bagaimana membangun kota pelajar ?
C.      Tujuan
Berdasarkan pada masalah dalam makalah ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
1.    Untuk mengetahui bagaimana guru sebagai komunitas pembelajar.
2.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lima pilar.
3.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kota pelajar.
4.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan belajar.
5.    Untuk mengetahui bagaimana membangun kota pelajar.

D.      Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagi guru, dapat dijadikan referensi untuk mengetahui dirinya sebagai komunitas pembelajar dengan sikap-sikap yang harus dilakukannya.
2.      Bagi pemerintah dan masyarakat umum, dapat dijadikan masukan untuk membuat lingkungan belajar demi terciptanya kota pelajar.
3.      Bagi penulis, sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan sebagai peserta didik ataupun kelak akan menjadi seorang guru, pemerintah atau masyarakat umum.

0 komentar:

Posting Komentar